Asal Usul Desa Brosot (Legenda Bribil Brosot)
Secara historis, desa Brosot pada awalnya adalah sebuah wilayah yang menjadi pusat (ibukota) dari sebuah wilayah Kabupaten. Dimana di daerah selatan Kulon Progo terdapat suatu wilayah yang masuk Keprajan Kejawen yang bernama Karang Kemuning yang selanjutnya dikenal dengan nama Kabupaten Adikarto.
Konon di sebuah tempat di tepi sungai Progo, tinggallah sekelompok penduduk yang hidup dengan damai. Sekalipun mereka tinggal di daerah yang penuh rawa, tetapi kehidupan mereka selalu penuh dengan aktivitas masing-masing. Sebagian besar mereka bercocok tanam di tanah yang sebagian besar berupa rawa tersebut. Dengan gigih penduduk mengolah lahan yang ada untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi hidupnya. Mereka melakukan kegiatan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan melakukan kegiatan bercocok
tanam. Penduduk sangat bersukur atas pemberian Yang Maha Kuasa atas tanah yang sebagian besar berupa rawa, namun dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Semangat gotong royong dalam masyarakat tersebut berjalan sangat baik. Diantara para penduduk tertanam jiwa saling tolong menolong dan saling menghormati sesamanya.
Ditengah kedamaian dan ketentraman penduduk desa tersebut, tinggal pula seorang pengembara yang tidak diketahui asal-usulnya. Masyarakat mengenal sosok tersebut sebagai seorang yang arif dan bijaksana, serta memiliki falsafah hidup sepi ing pamrih rame ing gawe. Penduduk merasa beruntung dengan kehadiran sosok orang tersebut di desa mereka. Sudah banyak penduduk yang mendapat kesulitan dan akhirnya dapat tertolong oleh kemurahan hati pengembara itu. Orang tersebut dikenal bernama Ki Truno Bongso.